Skip to main content

FISIP Gelar Paparan Hasil Kuliah Praktik PAR dan Sosiologi Pedesaan


LPMReference.com - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan expo (paparan) hasil kuliah praktik Participacy Action and Research (PAR) untuk angkatan 2016 dan Sosiologi Pedesaan untuk angkatan 2017 pada pagi hari tadi, Kamis (4/7) di lantai 2 Gedung A FISIP.

Acara dibuka langsung oleh Wakil Dekan I FISIP, Misbah Zulfa Elizabeth, pada pukul 9.00 WIB, dilanjutkan sambutan oleh dosen pengampu Sosiologi Pedesaan, Endang Supriadi, dan dosen pengampu PAR, Ririh Megah Safitri M.A.

Tempat penelitian kuliah praktik Sosiologi Pedesaan meliputi desa Kandri, Gunungpati; Kampung Pelangi, Semarang Selatan, dan Kampung Jamu di Wonolopo, Mijen. Sedangkan tempat penelitian kuliah praktik PAR meliputi Mangunharjo, Tugu; Gambilangu Ceria, Mangkang, Tugu; dan Tambak Lorok, Semarang Utara.

Pesan yang diberikan oleh Endang selaku dosen pengampu ke angkatan 2017 adalah agar mahasiswa dapat menghargai waktu karena ke depannya akan banyak menghadapi kuliah praktik.

"Tunjukan bahwa mahasiswa mempunyai kemampuan, dan potensi yang dimiliki oleh setiap individu bisa berkembang dengan fasilitas yang disediakan oleh Fakultas," imbuh Endang.

Disusul pesan dari Ririh untuk semua mahasiswa Sosiologi, "Jangan menganggap sebuah proses penelitian itu sebagai beban yang sulit, justru dari aspek inilah mahasiswa akan berkembang dengan mulai melatih kemampuan terjun langsung di masyarakat."

Harapan dari mahasiswa pun beragam mengenai acara ini. "Dapat dijadikan sebuah referensi dalam mata kuliah selanjutnya, juga lebih bisa kreatif, dan bisa memberi inovasi lagi ke depannya," ujar Jiah Ayu Rahmawati, mahasiswa Sosiologi 2016.

"Adanya acara paparan ini dapat menganilisis lebih dalam tentang permasalahan yang ada di masyarakat," ujar Heni Fitrianti, mahasiswa Sosiologi 2017.

Reporter: Hafidz A. Faruq
Editor: Haq

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe