Skip to main content

IMAKE JUARA, KMBS RUNNER UP ABADI

Pertandingan jelang final IMAKE vs KMBS


LPMReference.com - Ikatan Mahasiswa Kebumen (IMAKE) menjuarai turnamen futsal putri Pekan Orda Walisongo (POW) sedangkan Keluarga Mahasiswa Batang Semarang (KMBS) harus bertahan untuk ketiga kalinya di posisi runner up. Turnamen tersebut diselenggaran di lapangan futsal kampus 2 UIN Walisongo, sejak Sabtu (13/4) yang harus ditunda pada hari berikutnya karena hujan.

IMAKE berhasil mengalahkan lawannya di final dengan skor 1-0. Hasil ini membuat IMAKE menjuarai turnamen ini untuk yang pertama kalinya. Tentunya dengan hasil ini mereka sangat bangga dan senang. Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Ketua dari IMAKE, ia menyatakan sangat bangga dan senang setelah melakukan persiapan yang cukup matang, para pemain dapat memenangkan setiap pertandingan dan membawa IMAKE juara untuk pertama kalinya.

“Perasaannya tentu kami sangat senang dan bangga mengingat ini juara pertama untuk pertama kalinya. Persiapan dari pemain juga sudah matang dengan mengikuti latihan-latihan di UKM baik tingkat fakultas maupun universitas”, ungkap Umam selaku wakil ketua IMAKE.

Lain halnya dengan IMAKE, bagi KMBS ini merupakan juara kedua untuk ketiga kalinya. KMBS merupakan Organisasi Daerah (Orda) yang menjadi runner up sepanjang digelarnya turnamen ini sejak tahun 2016. Meskipun hanya menempati runner up sang ketua dari KMBS mengatakan sangat bersyukur terhadap apa yang sudah dicapai. Untuk harapan kedepannya semoga KMBS bisa lebih baik dan lebih baik lagi.

“Tahun lalu kita menjadi runner up, tahun ini kita menjadi runner up lagi dan alhamdulillah kita bersyukur. Yaa harapannya semoga tahun depan bisa lebih baik lagi”, ungkap Latif.

Reporter : Bibah

Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas pengguna

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat