Skip to main content

Persembahan Ultras FISIP untuk Almarhum Thohir Yuli Kusmanto

Persembahan Ultras Fisip untuk Almarhum Thohir Yuli Kusnanto


LPMReference.com - Minggu (23/9) salah satu cabang olahraga favorit dalam ORSENIK yaitu Futsal yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Dalam cabor ini ada 8 tim yang betanding termasuk tim dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Ada kejadian yang menarik dan mengaharukan yang terjadi seusai pertandingan FISIP melawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, terlihat dari tribun penonton yang di tempati oleh Ultras FISIP sebutan suporter FISIP.

Mereka membuat korea 3 dimensi yang mana dalam koreo tersebut terlihat jelas seseorang yang sedang memakai pakaian wisuda lengkap dengan toganya.

Diketahui dalam koreo tersebut memperlihatkan salah satu dosen FISIP UIN Walisongo yaitu Thohir Yuli Kusmanto, beliau merupakan dosen FISIP UIN Walisongo yang meninggal dunia ketika bermain bulu tangkis saat membela FISIP dalam acara Dies Natalies UIN Waliosongo.

Saat dikonfirmasi, Fajar selaku konseptor koreo 3 dimensi Ultras FISIP, mengatakan bahwa tujuan membuat koreo tersebut adalah penghargaan yang ditujukan untuk almarhum Thohir Yuli Kusmanto.

"Koreo tersebut kita buat untuk menghargai dan mengenang almarhum Pak Thohir karena telah sangat berjasa sekali di Fakultas FISIP ini." ungkap Fajar.

Senada dengan Fajar, Ichsan Hermawan selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FISIP  mengatakan koreo 3 dimensi ini sebagai pengingat kita jangan sekali-kali melupakan sejarah dan perjuangan para pendahulu dan guru-guru kita, dan dari hal ini pula diharapkan bisa menjadi motivasi lebih untuk mahasiswa FISIP.

"Koreo 3 dimensi ini dibuat untuk mengenang jasa pak thohir, jangan sekali-sekali melupakan sejarah, selain itu pak thohir juga salah satu pendiri sosiologi FISIP UIN Walisongo. jadi kerja keras beliau jasa beliau kami hormati dan kami apresiasi dalam bentuk koreografi ini. Dan harapan saya dengan menghargai jasa dan perjuangan pahlawan, guru, dan orang tua kita, mahasiswa FISIP bisa menjadi lebih maju." pungkas Ichsan.

Reporter : Abdan Syakuraa
Editor : Ahmad Baihaqi

Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas pengguna

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat