Skip to main content

FITK Juara Umum, FISIP Juru Kunci Lagi


Sumber Foto : Instagram PBAK UIN Walisongo
Klasemen Akhir Perolehan Mendali ORSENIK 2018


LPMReference.com – Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Ketrampilan (Orsenik) 2018, Minggu (23/8) malam resmi ditutup. Penutupan Orsenik dilaksanakan di  lapangan sepak bola Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) berhasil keluar menjadi juara umum dengan perolehan akhir 237 Poin, diikuti dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dengan total 229 poin, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dengan 211 poin, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dengan 204 poin, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 177 poin, Fakultas Ushuludin dan Humaniora (FUHUM) 166 poin, Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) 143 poin dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) kembali menjadi juru kunci dengan mengoleksi 87 Poin.

Hal ini sekaligus menjadikan FISIP sebagai fakultas yang dua kali berturut-turut menduduki peringkat akhir dalam gelaran Orsenik. Ichsan Hermawan selaku Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FISIP menyampaikan pesan untuk Mahasiswa Baru (MABA) FISIP bahwa berapapun hasil akhir yang didapatkan FISIP, baginya FISIP tetap menjadi juara umum.

“Saya tidak pernah mengenal juru kunci, tapi mereka semua adalah juara umum, karena peringkat berapapun sama di hati saya,” ungkap Ichsan.

Ichsan juga menambahkan bahwa dirinya tau seberapa besar usaha atlet-atlet FISIP dalam mengikuti kegiatan Orsenik ini. Bagi Ichsan hal tersebut sudah menjadi bentuk perjuangan dari mereka.

“Yang penting sudah berjuang dan mau berbenah diri untuk dirinya sendiri, berbakti ke fakultas dan mengevaluasi kekalahan kali ini, yang penting saya melihat kerja keras atlet, bukan melihat peringkat,” pungkas Ichsan.

Reporter: Abdan Syakuraa
Editor: Nur Khabibah

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe