Skip to main content

Warga Gelisah, Janji Perbaikan Jalan oleh PT HK Belum Terealisasikan


Pekalongan, LPM Reference -- Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) atau yang biasa disebut dengan bendungan di sekitar masyarakat Desa Kandangserang oleh PT HK yang telah berjalan selama lima tahun tentunya memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat.

Dampak positif bagi masyarakat contohnya adalah terserapnya warga sekitar sebagai tenaga kerja. Namun dalam pembangunan pastilah berkaitan dengan lingkungan. Seperti yang terjadi di Desa Kandangserang di mana akses jalan yang dilalui oleh masyarakat untuk menuju kota menjadi kendala dikarenakan adanya proyek pembangunan. Pasalnya, kondisi tanah yang tidak tetap serta sering dilalui kendaraan berat yang digunakan dalam proses pembangunan PLTMH menjadikan jalan rusak parah.

“Ya seharusnya apabila bendungan ini sudah jadi dari pihak PT HK yang sudah berjanji untuk memperbaiki jalanan desa yang mengalami kerusakan akibat dampak dari pembangunan bendungan ini dapat merealisasikan janji-janjinya” kata Sucipto, Kepala Desa Kandangserang, Sabtu (14/10/2017).

“Setelah pembangunan ini selesai, pihak PT HK memang telah berjanji akan membangun fasilitas jalan yang rusak akibat pembangunan PLTMH” kata Reza Bahtiar selaku Staf Pengawas dari PT HK (27/10/2017).

Tentunya masyarakat menginginkan perbaikan jalan ini segera dilakukan, karena kerusakan jalan sangat mengganggu aktifitas masyarakat Desa Kandangserang. Jalan yang rusak, licin, dan berlubang pun dapat membahayakan para pengguna jalan. Padahal jalan ini adalah jalan utama yang sering dilalui masyarakat.

Sementara menunggu pembangunan PLTMH yang hampir selesai, saat ini masyarakat Desa Kandangserang masih menunggu kepastian dari janji perbaikan jalan yang akan dilakukan oleh PT HK. Semoga harapan masyarakat ini dapat segera terealisasikan sebagai bukti pertanggungjawaban atas dampak lingkungan sekitar.

Reporter: Indah Feni (Kru Magang)
Editor: Afief



Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe