Skip to main content

Mahasiswa Sosiologi Mengadakan Program Gambilangu Ceria



Semarang, LPM Reference- Dalam rangka menumbuhkan kepedulian anak-anak di lingkungan lokalisasi, mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang membuat program Gambilangu Ceria. Program Gambilangu Ceria tersebut, dilaksanakan di lokalisasi Gambilangu Kendal setiap hari Senin. Kegiatan tersebut dilakukan oleh beberapa mahasiswa Sosiologi FISIP UIN Walisongo serta didampingi oleh seorang dosen. Program Gambilangu Ceria dilaksanakan dengan kegiatan belajar bersama anak-anak di lokalisasi Gambilangu.

Mifdha Maulidha Putri sebagai koordinator kelompok, mengatakan bahwa diadakannya program Gambilangu Ceria itu bertujuan untuk membangun citra kepada masyarakat lokalisasi, yang mana tempat tersebut akan dijadikan laboratorium outdoor Program Studi (Prodi) Sosiologi. Menurutnya, program Gambilangu Ceria juga salah satu bentuk Participation Action Research (PAR) dari mahasiswa Sosiologi yang melakukan penelitian di lingkungan lokalisasi Gambilangu Kendal.

Namun, dalam pelaksanaannya menurut Mifdha ada beberapa kendala yang dialami oleh dia dan timnya. Kendala tersebut salah satunya adalah perilaku anak-anak yang terkadang sering berkelahi dan main tangan kepada temannya. Hal tersebut cukup menyulitkan Mifdha dan timnya dalam mengkondisikan anak-anak. “Ada sih beberapa kendalanya, misal kalau ada anak berkelahi terus main tangan dengan temannya itu cukup merepotkan saya dan teman-teman” ujar Mifdha.

Ririh Megah Safitri selaku dosen pendamping dalam kegiatan tersebut, menyatakan sangat mengapresiasi dengan diadakannya program Gambilangu Ceria yang dilaksanakan oleh mahasiswanya. Ririh juga mengatakan bahwa partisipasi dari mahasiswa untuk kegiatan tersebut jauh dari dugaan Ririh dan dosen-dosen yang lain. Kedepannya, Ririh berharap kegiatan tersebut dapat berimbas pada kepedulian seluruh mahasiswa untuk peduli dengan keadaan sosial yang ada dalam masyarakat. Ririh juga berharap semoga kegiatan tersebut tidak hanya berjalan sesaat namun dapat terus berlanjut.

“Dengan kegiatan seperti ini semoga dapat berimbas pada kepedulian sosial mahasiswa terhadap hal-hal yang ada di masyarakat dan semoga kegiatan ini bisa dijalankan secara continue” kata Ririh Megah Safitri selaku dosen pendamping.

Reporter: Nur Khabibah (Kru Magang)

Editor: Fadlilatunnaja


Comments

  1. Bersikap arif tidak bisa dipelajari di buku. Asah dan pertajam kearifan anda wahai mahasiswa calon-calon pemimpin melalui sikap empati dengan belajar dari kehidupan orang lain sekitarmh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas nasihatnya pak, semoga ini menjadi saran dan kritikan yang akan membangun bagi kami,,

      Delete
  2. Bersikap arif tidak bisa dipelajari di buku. Asah dan pertajam kearifan anda wahai mahasiswa calon-calon pemimpin melalui sikap empati dengan belajar dari kehidupan orang lain sekitarmh.

    ReplyDelete
  3. Bersikap arif tidak bisa dipelajari di buku. Asah dan pertajam kearifan anda wahai mahasiswa calon-calon pemimpin melalui sikap empati dengan belajar dari kehidupan orang lain sekitarmu.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Suatu Pembelajaran dari “Your Lie in April”

Sumber foto: Meownime.com Judul Anime   : Shigatsu wa Kimi no Uso Genre              : Drama, Roman, Musik Sutradara       : Kyohei Ishiguro Produser         : A-1 Pictures Rilis                 : 10 Oktober 2014 Episode           : 22 Durasi             : 22 Menit per Episode Peresensi        : Afief Zainul Anime Your Lie in April atau lebih dikenal dengan nama aslinya Shigatsu wa Kimi no Uso (harfiah: Kebohonganmu di Bulan April ) layak menjadi sebagai salah satu anime terbaik. Pasalnya, anime ini mempunyai alur cerita yang mengesankan dengan dipadu sajian sinematik dan musik yang menarik. Anime bergenre roman, drama, dan musik ini mampu menggugah simpati penontonnya. Wajar anime ini sampai sekarang dijadikan rekomendasi bagi penyuka anime drama. Anime yang diadaptasi dari serial manga Jepang ini pertama kali disiarkan pada Oktober 2014. Selang dua tahun, anime ini memenangkan penghargaan 2016 Sugoi Japan Awards kategori serial anime TV. Anime in

DEMA-U dan SEMA-U Mengadakan Audiensi Tertutup Dengan Pimpinan Kampus Perihal Pemotongan Masa Jabatan

Foto: lpmreference.com Penerbitan SK Rektor tentang Pemotongan Masa Jabatan DEMA-U dan SEMA-U, Menuai Audiensi DEMA-U dan SEMA-U yang dilakukan di Lantai 4 Gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang pukul 10.00 (08/02/2023). Surat Keputusan (SK) Rektor No : 566/Un.10.0/R.3/KM/.03.02/01/2023 , berisi Masa Jabatan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) dan Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) dipercepat menjadi 6 bulan. SK Rektor tersebut menuai banyak polemik dan intrik . Ketua DEMA-U, Faris Balya   mengatakan SK Rektor tersebut bertentangan dengan SK Ditjen Pendis no 4691 tahun 2016 poin H ayat 6 yang menyatakan   masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan (ORMAWA) adalah 1 tahun. “Pimpinan kampus menyatakan untuk ketua ormawa baik DEMA-U maupun SEMA-U   adalah teman-teman dari mahasiswa semester 5 yang nantinya akan selesai di semester 7 . Sebab ada tuntutan secara akademik yang men yatakan 40% mahasiswa harus lulus tepat waktu , atau lulus di semester 8 . ” ujar Faris,