Skip to main content

Debat Kandidat Calon Ketua DEMA-F dan HMJ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik



Semarang, LPM Reference,- Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) UIN Walisongo Semarang (13/12) menggelar acara Debat Kandidat Calon Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi dan HMJ Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Ruang A2 Gedung A FISIP UIN Walisongo Semarang.

Acara tersebut terbuka untuk seluruh mahasiswa UIN Walisongo Semarang khususnya mahasiswa FISIP. Acara dibuka oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Ghufron Ajib. Acara debat berlangsung sangat meriah, terdiri dari satu calon ketua DEMA-F, satu calon ketua HMJ Sosiologi, dan dua calon ketua HMJ Ilmu Politik. Dalam acara debat ini juga dihadiri oleh beberapa tamu undangan, diantaranya, tim sukses masing-masing calon, dan anggota dari kedua partai yang ada di FISIP, yakni Partai Pembaruan Mahasiswa (PPM) dan Partai Mahasiswa Demokrat (PMD).
Acara pertama Debat Kandidat dimulai dengan pemaparan visi dan misi masing-masing calon dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan closing statement dari kedua panelis.

Ilham Junda salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Politik mengapresiasi adanya Debat Kandidat di FISIP. “Debat kandidat ini sangat bagus, karena sebagai mahasiswa FISIP debat kandidat merupakan suatu rangkaian peristiwa yang mana kita itu berlatih dan belajar untuk melakukan debat, itu semua merupakan suatu proses pembelajaran untuk kita karena FISIP merupakan barometer untuk acara-acara seperti PEMILWA ini” pungkas Junda.

Seperti yang diungkapkan Koordinator Panitia Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa (P3M), Irfan Munajat, mengatakan bahwa debat bertujuan untuk membuka pikiran para pemilih untuk melihat sepak terjang dari masing-masing calon, karena dalam debat semua calon juga memaparkan visi dan misinya untuk kepemimpinan satu periode ke depan. Dalam debat ini diharapkan pemilih bisa menentukan calon mana yang pantas untuk menduduki posisi sebagai ketua DEMA FISIP dan ketua HMJ di masing-masing jurusannya.

“Untuk diadakannya debat itu sendiri berfungsi untuk mebuka pikiran para pemilih dalam melihat sepak terjang calonnya yang akan dipilih, kemudian elektabilitasnya apakah calon itu baik atau tidak akan di ulas melalui debat itu sendiri”. Ujar irfan

Muhyar Fanani, Dekan FISIP yang sekaligus menjadi panelis pada acara Debat Kandidat merasa rasa senang dan bangga kepada mahasiswa FISIP dan juga para kandidat. Saya merasa senang sekali dengan semangat mahasiswa FISIP yang mengikuti debat dan juga kandidat yang sudah menyampaikan visi misi dengan hebat, sangat baik dan penuh semangat.

Muhyar berharap siapa pun yang nantinya terpilih bisa bekerja secara maksimal dan bisa menjadikan FISIP sebagai tempat untuk latihan mengembangkan kompetensi, daya kritis, dan bisa eksploratif.

Reporter : M. Abdan Syakuraa

Editor : Afief Zainul Haq

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe