Skip to main content

Mahasiswa Sosiologi UIN Walisongo Adakan Diskusi dengan ODHA di Hari AIDS Sedunia


Semarang, LPM Reference - Kamis (30/11) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi UIN Walisongo Semarang mengadakan acara peringatan hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember. Bertempat di Gedung A Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), mengangkat tema “Saya Berani Saya Sehat.” Acara ini dihadiri oleh berbagai dosen dan mahasiswa FISIP,

Dani Ramadhan sebagai ketua panitia mengutarakan bahwa diadakannya acara ini karena keprihatinan mahasiswa HMJ Sosiologi akan rendahnya kesadaran dan empati kepada para pengidap AIDS. “Dengan acara ini kita memberi pemahaman kepada teman-teman bahwa  mereka yang terkena AIDS haruslah diberi semangat bukan malah dijauhi.” Ujarnya. Dani berharap bahwa masyarakat bisa lebih mengerti bahwa virus HIV timbul bukan karena seks bebas saja tetapi bisa melalui jarum suntik ataupun keturunan. “Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) bukan orang yang berbahaya tetapi sebagai masyarakat biasa yang saling membutuhkan” Tambahnya.

Hadir dalam acara ini Misbah Zulfa Elizabeth selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, ia memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa yang telah menyelenggarakan acara  peringatan hari AIDS yang bermanfaat ini. “Semoga ke depan bisa mengadakan acara yang lebih baik dan bermanfaat lagi, acara ini juga merupakan ibadah selain perayaan Maulid Nabi pada malam hari ini” Sambut Eliz panggilan akrabnya.


Adalah Maruli Siahaan sebagai pemateri diskusi yang juga merupakan seoarang ODHA, ia banyak berbagi cerita mengenai kehidupan pribadinya hingga ia sampai terkena HIV. Kepada peserta diskusi Maruli berpesan untuk senantiasa menghindari berbagai hal negatif yang akan menjurus pada penyakit AIDS. “Sampai saat ini saya masih menyesal tentang hal yang pernah saya lakukan dulu saat masih SMA yang menjadi pecandu narkotika.” (Luqman)

Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas pengguna

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat