LPM REFERENCE - “Allah
mengatakan bahwa perbedaan adalah untuk saling belajar,” begitulah salahsatu
cuplikan perkatan Haidar Bagir dalam acara bedah buku Islam Manusia Islam
Tuhan. Di acara Rahim Bangsa yang bertempat di gedung A Universitas Islam
Negeri (UIN) Walisongo, jumat (14/04).
Haidar menjelaskan bahwa Islam turun bagaikan sinar yang menghasilkan
berbagai prisma yang menciptakan berbagai warna. Maka dari itu dibutuhkan untuk
saling mengerti dan belajar antar satu dengan yang lain. “Dalam Islam antar
satu dengan yang lain harus saling mengerti dan belajar, jangan pernah berlagak
menjadi Tuhan,” ujar Haidar.
Haidar mengutip perkataan jalaluddin Rumi yang mengatakan bahwa
ajaran Tuhan seperti cermin pecah yang jatuh kebumi, dan kebenaran ada pada
setiap kaca yang pecah. “ Untuk bisa mengumpulkan kebenaran yang dianalogikan
seperti kaca yang pecah dibutuhkan kesabaran,”. Ia menambahkan betapa relatifnya
perbedaan dan bisa jadi semuanya benar “ relatif bukan berarti salah,” gagas
beliau.
Tuhan ada disetiap ciptaanNya ketika hati kita bersih kita akan menemukan Tuhan, bukan dengan nafsu yang
membentuk kebencian “ Semua orang boleh beda dalam kepercayaan yang tidak boleh
adalah memaksakan kepercayaan,”. Tutup
Haidar. (Luqman)
Comments
Post a Comment